Metode padi apung ini sangat berguna jika diterapkan pada wilayah yang memiliki curah hujan tinggi atau daerah yang terkena banjir. Berdasarkan hasil pengamatan masyarakat banjir yang sering terjadi di Desa Ciganjeng disebabkan oleh meluapnya sungai Citanduy, Ciseel, Cirapuan, serta banjir kiriman dari Ciamis dan Tasik. Kondisi inilah yang membuat masyarakat berusaha mengembangkan metode padi apung untuk menjaga keberlangsungan fungsi daerah Ciganjeng sebagai salah satu daerah lumbung padi. Beberapa bulan lalu, padi apung membawa hasil yang mengembirakan. Warga berhasil menanam padi varietas IR 64 dengan pola tanam tunggal, dan menggunakan bahan-bahan organik sebagai pengganti dari pupuk anorganik. Hasil panen perdana menghasilkan 6,4 ton per hektar. Keunggulan lain dari padi apung adalah para petani dapat sekaligus memelihara ikan dengan jumlah yg relatif banyak dibandingkan dengan sawah konvensional.
Sumber: http://kknm.unpad.ac.id/ciganjeng/2015/02/02/padi-apung/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar